Pages

propaganda pendidikan??


kalo dengan mempunyai gelar membuat sesorang berlagak sok pintar dan merasa paling benar..
saya jadi ragu, apakah saya akan menjadi orang seperti itu nanti?
dosen saya pernah bilang..

"apa sih artinya gelar?itu cuma selembar kertas aja kok, saya punya 3 dirumah! yang terpenting itu bukan berapa banyak kertas yang kamu dapat, atau berapa banyak embel-embel dibelakang namamu, tapi kontribusi kalian ke dunia, setelah mendapatkan atribute-atribute itu"


dan dosen saya yang lain ikut menimpali,,

"salah satu kesalahan yang biasa para pengajar lakukan adalah, mereka lupa bahwa mereka pun perlu untuk belajar kembali, memberikan ilmu kepada orang yang belum memilikinya dapat membuat orang merasa lebih hebat, menjadikan otak berhenti untuk mencari pengetahuan lain, membuat orang menjadi cepat puas, lupa bahwa ilmu itu dinamis, berubah seiring perkembangan waktu. salah-salah justru mereka yang menjadi terdidik, bukan pendidik"

saya banyak belajar dari orang seperti mereka, dan tidak ada yang lebih bangga dari seorang murid mengetahui bahwa gurunya adalah orang yang memang pantas untuk dihormati karena ilmunya tentang kehidupan.

tapi hati saya masih menyimpan rasa kesal dengan beberapa oknum yang dengan matanya berbicara "saya ini lulus duluan dibandingkan kamu, jadi jangan sekali-kali beradu pendapat dengan seorang saya!".

jadi untuk seorang yang berlagak superior di ruangan 10x15 meter itu, kalian tidak lebih dari orang yang lebih dulu mempunyai gelar, yang kepalanya membesar ketika orang menundukkan kepala ketika bertemu anda, yang merasa sok mengerti tentang semuanya, yang tidak mau kompromi ketika anak 22 tahun menyuarakan pendapatnya, yang suka mencari-cari kesalahan dan mengumbar ketidaksempurnaan.
apa kamu bilang, bahwa Lars Mathiassen salah, bahwa urutan dalam pengembangan sistemnya berantakan?
then, make you're own theory!

kita memang tidak sempurna, tapi apa hak anda untuk menghakimi?
apa karna 'kehabatan' Anda kah?yang membuat anda berhak untuk membentak, menertawai, atau bahkan menghina kerja keras sesoarang dalam 6 bulan terakhir?
mendengarnya saja sudah bikin saya muak, apalagi menyaksikan secara langsung.

hey bung,, gelar itu cuma asesoris! dont be so full of it!



-P.U.T.R.I-

3 komentar:

.putt. mengatakan...

smlm saya menonton acara di Global TV, Rossy, dmn disitu narasumbernya adalah seorang wanita sakses bernama Josphine Komara yg telah mempromosikan kain hingga ke manca negara, seorang dosen FSRD ITB utk S3, tp ternyata beliau hanya smpe kelas 5 SD.

contoh nyata bahwa selembar kertas bkn sebuah ukuran.

terus terang saya 1000% setuju dg tulisan kamu, but well..nampaknya kita hrs melawan 1000 kali lipat org yg masi mengagung-agungkan itu.

dan saya pernah membaca quote ini,
"your life is not a life unless you share it with your community"

salam kenal!
Putri (juga) :p

Putri Padmosuwarno mengatakan...

kebetulan aku jg nnton..
obin emang keren, sifat humble nya itu lho!!harus dicontoh!
semoga Indonesia punya banyak obin2 lain nanti dimasa depan..

inget gak,,dia sempet bilang gini
"jangan pernah mengukur standart anak dengan standart yang ditetapkan oleh dunia luar!itu anak gitu, beda!"

no wonder lah yah dia dosen S3 ITB, cerdas!
btw, terimakasih atas kunjungannya put..
salam kenal juga yah! ^_^

Anonim mengatakan...

hahaha put...pas baca ini...emosinya nyampe banget ke gw...karna gw ngerasain apa yg lo rasain....:P

 

Copyright © Yesterday Story... Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online