Pages

karena dia, kita pernah dijuluki "Sang Ratu Timur"


Awal 2002

Februari akhir, saya masih duduk di bangku kelas 3 smp, tidak ada yang spesial hari ini, bangun pagi, mandi, sarapan, lalu pergi ke sekolah. Diperjalanan, kakakku yang duduk di bangku SMA, dapet telpon dari temannya, perbincangan tidak berlangsung lama, sekitar 5-10 menit, kemudian dia mengakhiri pembicaraan itu, menutup teleponnya lalu dia tersenyum, “abis nganterin kamu ke sekolah, aku pulang” begitu katanya sambil tersenyum penuh kemenangan, “kenapa?”tanyaku penasaran. lalu dia menoleh ke belakang, sambil kembali memamerkan senyum jahilnya dia menjawab bangga.“sekolahku banjir!”.


Cerita tidak berhenti disitu..


Siangnya tanteku sekeluarga dateng, maksud saya sekeluarga disini adalah suami plus 5 anaknya, hanya beberapa tas berisi baju dan barang berharga yang mereka bawa atau dalam hal ini, bisa terselamatkan . ketika saya tanya ada apa jawabannya pun tidak jauh berbeda “rumah tante kebanjiran”. Hanya saja dia tidak tersenyum penuh kemenangan seperti kakakku perlihatkan tadi pagi. kemudian setelah selesai rapih-rapih, tanteku cerita kronologis bencana banjir yang menimpa komplek rumahnya. Singkat kata, saya bisa menarik kesimpulan bahwa banjir yang dialaminya tidak main-main, air sudah setinggi 3 mater, meja, kursi, kulkas sudah tidak menyentuh tanah, mengambang terbawa arus air nyaris tak terselamatkan.


Dindingnya?rusak!

Elektronik? Tak berfungsi!

Jangan tanya kondisi keseluruhan rumahnya?merana!


Lalu kondisi ini juga dialami oleh beberapa teman saya yang rumahnya kena banjir sampai bermeter-meter tingginya, dalam keadaan seperti itu, ada yang sms saya,,begini tulisnya


“there’s only one place i can think of right now with almost the same topography as Indonesia, worse even.. but better qualification in water control,,floods to be exact. Natherland!they even have floods risk and analysis management!!how cool is that? ”


Saya setengah tersenyum dan sepenuhnya setuju dengan bapak yang satu ini.


Pertengahan april 2010

Memang jika dilihat dari letak geografisnya, Jakarta sangat rentan terhadap banjir, bahkan tanpa intervensi manusia sekalipun jakarta sudah pasti terendam air. Begini faktanya, bagian utara Jakarta itu merupakan pantai landai dan dataran rendah, sedangkan di selatan didominasi daerah perbukitan dan pegunungan. Dari sekitar 650 km2 luas jakarta, 240 km2 merupakan dataran banjir dengan ketinggian 1 meter di bawah permukaan pasang air laut. Ditambah lagi ada 13 sungai yang mengalir dari daerah ketinggian Jakarta dan Jawa Barat menuju teluk Jakarta, bahkan curah hujan di Jakarta pun termasuk tinggi .


Bagaimana? Percayakan sekarang?


Hal ini tentu sudah diketahui oleh pemerintah Hindia Belanda sejak VOC masih jaya-jayanya, oleh karena batavia terlalu berharga untuk diabaikan maka dibangunlah infrastruktur untuk menanggulangi kekurangan topografi batavia pada saat itu.


Adalah Van Breen sang penggagas pembuatan kanal, ia ditugaskan oleh "Departement Waterstaat"untuk membuat kanal guna pencegahan banjir. Pembuatan kanal ini bukan tanpa alasan, pada 1918 pun batavia pernah mengalami banjir yang menelan banyak korban jiwa. Van Breen pun menggagas pembuatan kanal mulai dari bagian barat pintu air Manggarai sampai ke Muara Angke. Dan perubahan tata lahan kebun teh di kawasan puncak pun diantisipasi dengan mengubah area persawahan menjadi situ-situ. Berkat hasil kerjanya ini batavia dan kanalnya pernah dipuja-puji orang di benua Eropa dengan berbagai julukan seperti Kota Surga Abadi, Kota Paling Nikmat di Hindia dan Sang Ratu Timur.


Cihuy juga julukan yang terakhir!


Keberhasilan Belanda dalam menganggulangi musibah banjir sudah tidak perlu diragukan lagi, tercatat dalam sejarah, Belanda mengalami banjir pertamanya hampir 1200 tahun yang lalu dan banjir terakhir dan terbesar yang pernah dialami Belanda terjadi pada tahun 1953, yang menyebabkan ribuan nyawa melayang.


(1920) Pintu Air Manggarai


(saat ini) Pintu Air Manggarai


Berbicara tentang mahakarya Belanda di bidang perairan tidak lengkap kalau tidak membahas, Delta Works, yang tercatat sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia modern. Sakit hati Belanda akibat bencana banjir tahun 1953 menjadi cikal bakal megaproyek ini. Kenapa saya sebut megaproyek? DeltaWorks dibangun setelah banjir tahun 1953, dan selesai pada tahun 1997, dibutuhkan waktu selama 44 tahun dan memakan biaya 8 miliiar dolar untuk membangun bendungan yang diklaim mampu untuk menahan badai besar yang hanya muncul sekali dalam 10.000 tahun, dengan tinggi 13 meter diatas permukaan laut,,struktur bangunannya dua kali lebih tinggi dibandingan bendungan New Orleans dan deltaworks memakan biaya perawatan 500 juta dollar tiap tahunnya.



-The DeltaWorks-


Cerita dibalik berdirinya DeltaWorks memang bukan suatu yang membanggakan, 20 hari setelah tragedi banjir besar yang menerpa Belanda pada tahun 1953, the Delta commission diresmikan, mereka bertugas untuk memberikan saran tentang pelaksanaan DeltaPlan, yang dalam jangka panjang akan mengamankan Belanda secara keseluruhan dari bencana banjir, mengingat kondisi topografi Belanda yang kurang menguntungkan. Namun, sepertinya pembangunan konstruksi bangunan akan terus berlanjut sampai tahun 2015, isu pemanasan global dan peningkatan air laut membuat para genius terus berfikir untuk mempercanggih DeltaWorks dari gempuran air laut. *saya aja udah terpukau ngeliat kerja mereka sekarang, apalagi 5 tahun lagi?speechless*

Dan kalo ada yang bilang inovasi itu terlahir dari ketidaksempurnaan, memang benar adanya, ambil Belanda sebagai contoh, kekurangan letak topografis negaranya yang berada di bawah permukaan laut menyebabkan negara ini mengalami bencana banjir tiap tahunnya, atau ada yang tau musibah yang menimpa Zeeland, di Belanda Selatan? Yang terkena hempasan air laut setinggi 30 meter!

Nggak,,saya gak bercanda..iya 30 meter!setinggi ombak tsunami yang menerjang aceh tahun 2004 silam! Dan memakan ribuan korban jiwa!

Mungkin dari detik itu Belanda menasbihkan untuk bermusuhan dengan air dan bersumpah untuk tidak akan kalah (lagi) dengan zat tersebut, yang cukup mematikan dalam jumlah besar. Dan benar saja, sekarang negara-negara berkembang mengirim orang-orang terbaiknya untuk menimba ilmu di Belanda, bahkan the big apple, new york meminta uluran bantuan belanda untuk membuat sebuah bendungan guna menahan aliran air dari laut yang menurut norma Belanda perlindungan pantai New York memang sangat tidak memadai untuk saat ini. Minimnya bendungan merupakan salah satu penyebabnya bahkan pintu dermaga Manhattan dengan lautan tidak ada penyanggah sama sekali.

And of course, the superpower country always ask the best to build their infrastructure, in order to build a finest dam, who else better than Netherland?

I know, victory is sweet when you’ve known defeat, right?

Dan untuk belanda, sepertinya memang begitu!
Bagaimana Indonesia?

gambar diambil dari:

http://masoye.multiply.com/photos/photo/69/14

http://masoye.multiply.com/photos/photo/69/13

http://www.holland.com/global/thingstodo/beach/highlights/deltaworks.jsp



-P.U.T.R.I-

9 komentar:

Anonim mengatakan...

org2 indo ad yg dikirim ke belanda ga yak bwt belajar???
klo dipikir2,belanda wajar klo kebanjiran,secara letaknya di bawah permukaan laut,tp hebatnya mereka pny tekad bwt ngalahin kekurangan mereka...
cb aj indo ky gt,pst org2 dr negara lain pd belajarnya ke indo...
hehehe...

munjunk

Fitri mengatakan...

mbak put, to be honest..
i like your sentence when you're saying "in order to build a finest dam, who else better than Netherland? "

mantab!awas dicolong!!

hehhe,,btw kredibilitas belanda ngebangun bendungan emang udh gak dipertanyakan deh,,
but the funny fact is, 10 bendungan terbesar di dunia tidak satupun ada di belanda, kinda wierd huh?

just a thought lho mbak!dont think abt it too seriously..^_^

rachmat mengatakan...

banjir pada dasarnya terjadi karena ulah manusia itu sendiri...
gak peduli mau teknologi yang kayak gimana buat ngatasin banjir...tapi kalau manusianya sendiri ga mau ngubah pola atau gaya hidup mereka....banjir akan tetap ada sebagai peringatan atas akibat dari ulah manusia itu sendiri....
dan disitulah seharusnya kita sebagai manusia berpikir bahwa bukan teknologinyalah yang dimajukan tetapi kedewasaan kita sebagai manusia untuk dapat lebih mengakui bahwa kita hidup sendiri di dunia ini...masih ada alam dan segala macam isinya yang harus dijaga dan dilestarikan...dan bukan untuk semata - mata dieksploitasi....

Anonim mengatakan...

Menarik.

Kontribusi mantan koloni yang menyisakan kenangan.

Anonim mengatakan...

@Rahmat,
iya mat...kan udh ditulis, "tanpa intervensi manusia sekalipun jakarta sudah pasti terendam air" karena ya itu td...topografi Jakarta sendiri sudah sangat mendukung untuk terendam air...dari masa ke masa makin parah, itu baru kontribusinya manusia...;)

@Putri,
keep writing sist...nice writing.

"RD" ardhianto mengatakan...

Bagus tulisannya mbak. Batavia dan kanalnya sayang sekarang jauh lebih kotor ya.

me!issa sanddy mengatakan...

wah2 topik banjir...interesting post... belanda mengalami banjir dan kehilangan banyak nyawa --> then impactnya usahaiin untuk build bendungan dan manajemen banjir yang baik.. kapan kita bisa kayak gitu yachhh??
kl di jakarta emang sih dah pengen dibenerin tapi kenapa ya tetep ajah banjir dimana2..kritisnya kenapa kl kita tanya gimana tanggapannya kalau banjir...cenderung nganggep "emang dah musimnya" --> agak pasif menurutku tanpa usaha buat bersihin lingkungannya dan manajemen bangunan yang lebih baik di jkt buat ngurangin banjir itu sendiri....wish we have great vision like other country to build better place for their people. ^__^

Putri Padmosuwarno mengatakan...

*agunk*
mrk itu salah satu negara yang bisa memanfaatkan kekurannya dgn sangat baik!
we should learn a lot from them,,banyak kok org indo yg bljar ke Belanda, gw salah satu yng kepingin!

*fitri*
hahha,,iya emang malahan adanya didaerah tajikistan ya dek,,*hasil browsing*
but still..nothing beats the DeltaWorks!
thx dear for the comment!

Putri Padmosuwarno mengatakan...

*mamat*
sudah dikomentari dengan baik oleh santi!

*santi*
thx dear,,u praise too much heheh!ur the best san!muachhh...

*ardhi*
iya aku smpet liat pintu air cideng yg katanya jg peninggalan belanda, and it's far from beauty!sedih jg sih sbnenrnya..
and thx for the compliment. appreciate it really!

*melsan*
"wish we have great vision like other country to build better place for their people"
we do actually, plan sih pemda jakarta udah ada tinggal execute aja kayaknya,,BLT dibelakang rumah gw sudah kliatan tertata, i think it's gonna be a good start from us to care abt environment..
hehhe,,thx melsan atas commentnya!

 

Copyright © Yesterday Story... Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online